Teori Von Thunen

Teori Dasar Von Thunnen
Von thunen adalah orang yang membuat model dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan jarak pertama kali. Dalam menjelaskan teorinya, Von Thunen menggunakan tanah pertanian sebagai contoh kasusnya dengan menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Teori ini memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variable keawetan, berat, dan harga dari berbagai komoditas pertanian. Apabila daerah produksi berada dekat dari pasar maka tingkat sewa lahan lebih mahal dan juga sebaliknya, apabila daerah produksi jauh dari pasar, maka tingkat sewa lahan lebih murah.

Model Teori Von Thunnen
Teori Von Thunen telah mulai dikenal sejak abad ke 19. Teori Von Thunen menjelaskan mengenai ekonomi keruangan (spatial economics), yang menghubungkan teori ekonomi keruangan dengan teori sewa (theory of rent) yang membuat model analisis dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan jarak.
Teorinya mencoba untuk menerangkan berbagai jenis pertanian dalam arti luas yang berkembang di sekeliling daerah perkotaan yang merupakan pasar komoditi pertanian tersebut. Berdasarkan pengamatan di daerah tempat tinggalnya, berbagai komoditas pertanian diusahakan menurut pola tertentu. Ia berpendapat bahwa bila suatu laboratorium dapat diciptakan berdasarkan atas tujuh asumsi, maka daerah lokasi jenis pertanian yang berkembang akan mengikuti pola tertentu. Ketujuh asumsi tersebut adalah
  1. Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dengan daerah  pedalamannya yang merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yangmerupakan komoditi pertanian;
  2. Daerah perkotaan tersebut merupakan daerah penjumlahan kelebihan produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain;
  3. Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain, kecuali ke daerah perkotaan tersebut;
  4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah;
  5. Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk mempeoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan peemintaan yang terdapat di daerah perkotaan;
  6. Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu itu adalah angkutan darat berupa gerobak yang dihela oleh kuda;
  7. Biaya angkutan ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar.
Teori Von Thunnen dapat dimodifikasi dengan memasukkan unsur sungai yang mengalir melalui daerah perkotaan. Sungai ini memungkinkan pengangkutan dengan biaya yang lebih murah. Keuntungan yang dicapai oleh petani dengan tiga variabel, yaitu harga penjualan, biaya produksi dan biaya angkutan.




Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)