Aku Rindu
Kita saling diam, tanpa sapa. Aku yang perlahan mengikhlaskan keadaan dan kau yang menghilang dalam kelam ku. Rasanya aku seperti perahu keram ditengah laut, berharap ada laki-laki pemberani yang mampu menyelami kisahku. Sampai pada ketika doa-doa ku mulai terjawab. Ada sosok lain yang datang dengan penuh kehangatan. Berusaha mendalami kisahku yang sudah lama ku lakoni seorang diri. Perlahan tapi pasti, pikiranku tak lagi terusik tentangmu seorang. Sosoknya yang sabar dengan segala kurangku. Bahkan saat nyaliku begitu kecil untuk sekali lagi mempercayai kaum adam. Tapi kini diam-diam hatiku tak berontak. Seolah mengerti pada waktunya hati memang harus terbuka kembali. Kepada malam yang semakin membisu. Kala ku lihat jam hanya untuk membunuh waktu. Boleh kah aku jujur pada semesta, Bahwa sesungguhnya malam ini aku merindumu. Walau hatiku sudah mampu terbuka, tapi percayalah masih ada serpihan rindu yang tersisa. Tak banyak memang, tapi itu cukup membuatku sesak dalam