Posts

Showing posts with the label Sampul Kisahku

Menulis Kembali

Image
Kembali lagi setelah sekian lama cuti menulis hihi, akhir-akhir ini lagi suka banget dengerin lagu Kunto Aji yang judulnya Saudade. Sambil baca-baca cerita lama di blog ini wahh lumayan jadi flashback bedanya sekarang bacanya sambil senyum-senyum karena masa-masa itu sudah terlewat. Bismillah semoga kedepan bisa tulis cerita lainnya supaya banyak hal lain yang bisa aku kenang disini 💙

Merayakan

Image
Februari mungkin menjadi bulan paling menyakitkan untuknya. Di bulan kelahirannya, aku merayakan janji sehidup sesurga bersama laki-laki pilihan Allah. Maaf aku tak mengundangmu, tak pernah lagi mengabarkan tentang diriku yang sudah baik-baik saja disini. Semoga kau pun begitu. Maaf seperti yang juga ku sampaikan kepada Ibu mu, dan kakak mu. Saat tiba-tiba ada pesan dari Ibu mu untuk ku. "Neng, ibu dengar Hilal mau nikah ya? Moga hilal baik baik aja dan bahagia bersama keluarga".  "Iya Mah InsyaAllah awal februari, Makasih Mah. Maaf selama ini hilal banyak salah sama mama, dan keluarga 🙏🏻" jawabku. Atau saat tiba-tiba ada juga DM di akun instagram ku "Aaahhh hilaall..kirain kamu bakal jadi adik aku.. selamat ya hilal..semoga lancar yaa besok acaranya..Semoga jadi pasangan yg sakinah mawaddah warohmah yaa lal. Mamah kayanya bener-bener ngarepin kamu lal.. Ya semoga ini yg terbaik buat kamu dan dia bisa cpt dapet jodoh jg yaa ..  Sekali lg slamat yaaa..Pengen

Jika kau membaca ini....

Image
Kau yang panas dikening, kau yang dingin dikenang... Semoga nanti ketika rinduku terbenam oleh waktu, ketika rinduku bias oleh sunyiku sendiri dan kabarku tenggelam tanpa bekas, lalu kau menemukan tempat ini. Tempat yang kau pikir baru bagimu untuk mengingatku. Mungkin kau mencariku sekali lagi pada satu waktu, bukan lagi karna ada rasamu, tapi karna hanya ada gelitik penasaranmu tentang... "Bagaimana kabarku sekarang?" Kalau nanti kau menemukanku disini, aku hanya ingin bilang aku baik-baik saja. Semoga kau juga,,, Benar-benar tak lagi ada jawaban yang tepat untuk ku sampaikan selain itu, sebab jauh disana aku masih ingin menjadi yang menenangkan untukmu seperti katamu dulu. Walau pada akhirnya jarak membawa ku jauh darimu. Jauh sekali... Lalu aku meminta maaf, telah merindumu dengan sangat, telah menyayangimu dengan dalam, meski namaku tidak lagi memenuhi ruang-ruang di kepalamu. Jika kau membaca ini, mungkin hatimu terasa sesak sesaat. Seperti kau

Instagram

Image
Hai, lama tak mendengar kabarmu. Bagaimana kabarnya? Semoga selalu baik. Sudah pukul setengah sepuluh malam. Aku masih memainkan laptop di kamar. Seharusnya aku membenamkan diri ditempat tidur. Tubuhku perlu beristirahat setelah seharian merekap dan mencari referensi untuk bisniku. Tapi hari ini ada yang tak biasa karna hari ini adalah harimu. Aku tidak akan pernah lupa, ingatanku tentangmu bagai kaset usang yang masih mampu memutar ulang setiap hal bersamamu. Dan entah bagaimana aku bingung menafsirkan rasaku. Yang ku tau aku hanya sedang dipaksa hati untuk segera melupakan segalanya. Ya, melupakan setiap hal bersamamu rasanya seperti dipaksa meminum pil pahit yang rasanya -sungguh-amat-tidak enak. Percayalah, sangat tidak enak. Tapi seperti obat, setelah meminumnya aku pasti akan sembuh. Begitu kan kinerja obat? pahit tapi menyembuhkan. Pagi tadi Notification dengan namamu muncul pada beberapa fotoku. Foto dengan caption yang paling berarti menurutku, di media

Self-help

Image
Memberi Jarak Pada Cinta dan Kehilangan-kehilangan yang baik I loved him because of his personality. He is my first love and that is my first break up ever . I couldn’t handle it because I love him deeply. It’s been 2 years now and I still couldn’t forget him. I mean like there are times when I feel like I’m okay and there are times when I feel not and when I feel I am not okay, my mind keep crawling back to the memories I had with him. I put too much hope in him and I was destroyed by it. I pray to Allah everyday but at some point, the sadness is still there. I’ve never been broken like this before and I’m crawling right now to get out from this sadness. It hurts. Its painful but somehow, it help in shaping who I am now. I may not fully move on, but I think my hearts start to heal bit by bit. When i feel like need to feed my soul, find some self-help article in Pinterest or reading some motivational books.  ....atau nulis blog :) Ternyata tempat ini satu-satunya tempat
Image
I really do...

Desember

Image
Aku tidak tau pasti sudah berapa ratus malam ku lewati tanpanya. Rasanya seperti pagi yang sudah ku ikhlaskan. Dingin dan begitulah... *** Sebelum kepergianmu, aku adalah pengingat yang baik. Aku mampu mengingat setiap detail apapun yang diceritakannya, juga perlakuannya terhadapku pun masih terekam baik-baik dalam ingatan. Mulai dari kesamaan jenis musik, lelucon dan segala hal kesehariannya, bersama teman-temannya. Lalu kusimpan dan ku kunci rapat-rapat. Ceritamu menjadi ceritaku juga, dan aku jatuh cinta setiap hari dengan caramu yang lain dari yang lain. Pembawaanmu mencairkan suasana selalu mampu menjadikan percakapan secukupnya menjadi panjang tanpa jeda. Kau pun selalu mampu meredam marahku, dan sabarnya yang paling mengakar dihatiku sampai detik ini walau tingkahmu tetap menjadi hal yang paling menjengkelkan.  Entah bagaimana mungkin di ujung batas asaku ini kebaikanmu lah yang paling aku ingat..dan selalu..... Seharusnya aku tetap menjadi pengingat yang baik,

Bukan Kamu

Image
Tangisku meledak malam ini. Entah perasaan apa yang sedang menderaku. Sudah lama dalam hari-hariku tak ada lagi rindu untukmu. Tapi malam ini saat aku tau tanpa sengaja bahwa ternyata kau sudah memiliki kekasih lain. Untuk kedua kalinya hatiku seperti ditusuk tanpa aba-aba.  Air mataku berjatuhan mengingatmu. Kehilanganmu untuk kedua kalinya. Aku akan tetap diam dan tak bersuara apalagi mengusikmu. Tidak akan. Hanya saja, Aku ingin mengingatmu lebih lama. Kau yang paling tau akulah perempuan yang sama sekali tak mudah untuk jatuh cinta. Aku tak pernah mudah untuk percaya. Buatmu selalu berusaha keras. Dari aku yang tak pernah mau menolehmu sampai aku yang mampu jatuh pada hatimu. Karna kau satu-satunya yang mampu membuatku peka. Kau seperti ilusi, denganmu aku tak pernah bisa membedakan warna pelangi. Segalanya hanya berwarna merah jambu. Namun, waktu terus berjalan. Menghentikanku dipersimpangan, tepat di depan doa ibuku. Disaat semua orang sepakat cinta itu buta. Kenapa a

"Malam Langit Gelap" Selamat Hari Antariksa Nasional 2016

Image
Aurora, Andromeda... atau apapun itu. Asal tentang langit, Semuanya aku suka :)) Bandung, 6 Agustus 2016

JULI

Image
*Chat Room* "Eh aku mau nikah" "terus?" "ngasih tau aja -_-" "Alhamdulillah semoga lancar" "Emang kamu ga mau, iya semoga :D" -No reply ****

Ramadhan

Image
Setiap kali aku mengganti status pada akun whatsapp ku setiap kali itu juga kau menggantinya. Seolah membalas apa yang sedang ku tuliskan. Atau, setiap kali aku mengganti foto kau pun melakukannya. Aku mau kau tau, bahwa aku sudah tak lagi ada dalam lingkaranmu, keluargamu dan teman-temanmu. Aku jauh darimu sangat jauh. Kau selalu datang membawa maaf dan (dulu) aku selalu menerima segala salahmu. Lagi, dan lagi. Kecewaku memuncak saat melihat tingkahmu yang tak berubah sedikitpun. Aku pernah begitu marah padamu karna aku peduli. Tapi setelahnya kau masih saja mengecewakan. Sampai aku harus diam dan kualahan oleh sikapmu.

Sisi Lain Dariku

Aku suka menulis, tapi aku paling tak suka pada bagian ini. Bagian ketika aku harus menemukan diriku dalam diam. Semua hal kita lewati dengan saling diam dan bisu. Aku pernah begini, menghancurkan hubunganku dengan kediamanku demi meredakan segala pertengkaran yang ada.  Mereka bilang perempuan adalah mahluk yang paling rumit, mungkin benar. Mereka bilang juga perempuan mahluk yang akan selalu benar dalam keadaan apapun termasuk dalam sebuah pertengkaran. Tidak, pada bagian ini aku tak setuju. Sebagian besar perempuan di ciptakan dengan kemampuan verbal yang lebih tinggi daripada laki-laki. Itu sebabnya setiap kali ada perdebatan yang selalu menang adalah kaum perempuan. Tapi lagi-lagi tidak semua perempuan suka perdebatan. Aku, termasuk salah satunya.

Teman-temanku, teman-temanmu.

* Kemarin* "Lal... Si ***** kuliah dimana?" "Gatau lupa". (cuma pura-pura lupa biar percakapan tentangnya tak lagi dibahas). "Di itu bukan lal?" Sambil menyebutkan salah satu universitas di daerah Pasar Rebo. "Cuma nanya kok lal, cowok gue daftar kuliah. Terus katanya ditempat yang sama, sama ***** ilal. Tapi gw lupa waktu itu lu bilang kuliah dimana, makanya gw nanya lagi". *Hari ini* Teman lainnya. "Lal si ***** gonta ganti foto line terus, dia kenapa lal?" "Oh iya? Ga ngerti deh. Biarin aja". "fotonya pake seragam SMA tuh lal..Haha" "terus knp?" "Itu tandanya dia mau nunjukin indahnya masa-masa SMA". "Masa gitu..." "iya lah dari sekian banyak foto, kenapa yang di pasang foto lama pake seragam".  * (cuma diem)* "cieee mikirin hahahah" "enggaa ih -___-"

Aku Rindu

Kita saling diam, tanpa sapa. Aku yang perlahan mengikhlaskan keadaan dan kau yang menghilang dalam kelam ku. Rasanya aku seperti perahu keram ditengah laut, berharap ada laki-laki pemberani yang mampu menyelami kisahku. Sampai pada ketika doa-doa ku mulai terjawab. Ada sosok lain yang datang dengan penuh kehangatan. Berusaha mendalami kisahku yang sudah lama ku lakoni seorang diri. Perlahan tapi pasti, pikiranku tak lagi terusik tentangmu seorang. Sosoknya yang sabar dengan segala kurangku. Bahkan saat nyaliku begitu kecil untuk sekali lagi mempercayai kaum adam. Tapi kini diam-diam hatiku tak berontak. Seolah mengerti pada waktunya hati memang harus terbuka kembali. Kepada malam yang semakin membisu.  Kala ku lihat jam hanya untuk membunuh waktu.  Boleh kah aku jujur pada semesta,  Bahwa sesungguhnya malam ini aku merindumu.  Walau hatiku sudah mampu terbuka, tapi percayalah masih ada serpihan rindu yang tersisa. Tak banyak memang, tapi itu cukup membuatku sesak dalam

Semoga Aku Benar

Satu lagi, ada yang menghubungiku dan dia disini. Malam ini, di Bandung. Nadanya seolah tak pernah terjadi apapun antara aku dengannya. Tak pernah ada perdebatan, tak pernah ada amarah, dan tak pernah ada rindu yang mendalam. Semoga kali ini aku benar, benar untuk tak menemuinya lagi. Cukup desember yang menjadi akhir rasaku. Sudah cukup aku tak mau jatuh lagi dan lagi karna rasaku.. Malam ini, jarak kita mungkin dekat hanya beberapa meter saja. Tapi perlu kau tahu, hati kita sudah benar-benar jauh. Segalanya percuma, pertemuan kita hanya akan meninggalkan luka dan kenangan yang semakin dalam. Kali ini, biarkan aku menyelamatkan hatiku yang entah sudah berapa lama ku abaikan karna mencintaimu. Semoga, aku benar. Benar untuk tak lagi menemuimu. Selamanya, aku tanpamu. Aku baik-baik saja. 22:31 WIB  Kosan, 10 Februari 2016

Meredam Kerinduan

Image
From My Tumblr Aku pernah bilang, aku tak akan mencari tau tentangmu lagi. Benar saja, sudah hampir sebulan aku sengaja tak membaca blog gadis itu. Aku juga tak mencari tau tentangmu lagi. Hatiku benar-benar damai karna memang seharusnya aku seperti ini…..dari dulu. Aku ingin, aku ingin seperti ini selamanya. Tak tahu apa-apa tentangmu. Tidak, maksud ku hanya pura-pura tidak tahu tentangmu. juga pura-pura tak merindukanmu. Tapi sekeras apapun usahaku, percayalah aku selalu kalah untuk rindu yang tiba-tiba hadir ketika sunyi semakin sunyi. Begitu menyesakkan. Rindu yang tak pernah tersampaikan sama sekali. Rindu yang hanya bisa ku ceritakan kepada Tuhan. Setiap kali hadir, aku hanya mampu memejamkan mata dan berdoa dengan penuh yakin agar kerinduan ini redup. Hanya itu yang bisa ku lakukan. Tak ada lagi….

Sebuah Pertemuan

Penghujung Oktober 31, 2015 ada sebuah pertemuan yang mengakhiri tanda tanya. Tak ada lagi debar jantung yang biasanya memacu lebih cepat saat mendengar ataupun membaca namanya. Tak ada lagi kegembiraan yang berlebihan saat bertemu dengannya. Semua terasa biasa-biasa saja. “Kamu lagi dirumah?” “Iya” “Liburan?” “Engga, pengen pulang aja” “Uang kamu habis ya?” “Engga kok” “Di rumah ngapain?” “Main” “Sama siapa” “Fatih” “Sama aku engga?” “Engga” “Nanti sore main yuuk” “Kemana?” “Jangan nanya kemana, mau apa enggaa, jawab dulu, bisa apa engga” (beberapa chat langsung masuk) “Bisa, kemana?” “Rawamanyuuun” (Nama daerah di Jakarta Timur yang aslinya Rawamangun, kemudian dia plesetin)

Dear Blogspot

Aku ingin bilang kalau aku masih ingin berlama-lama disini, ditempat ini. Sudah banyak kata dan rasa yang ku goreskan. Ruang yang tak seberapa hanya untuk menuliskan tentang seorang lelaki yang sekarang hanya semu belaka bagiku. Berkali-kali ku biarkan ragaku lelah agar aku tak lagi lelah memikirkannya. Tapi rasanya tak cukup padam kesedihanku yang lalu. Setiap kali ku akhiri ternyata belum berakhir Juga setiap ku awali kembali tapi ku temukan akhir yang tak pasti dipenghujung sana. yang hanya menuai kekecewaan yang teramat. Kembali ku biaskan kesedihanku sedikit demi sedikit dengan caraku sendiri tanpa pernah ia tahu. Kembali ku menulis dengan caraku hanya untuk mengabadikan jalan cintaku. Aku tak berharap banyak untuk dibaca, Aku hanya berharap kesedihanku menghilang dan membias lewat baris dan bait yang ku tulis. Kini ku temukan tempat lain. Tempat yang membuatku banyak membaca. Tapi dengannya, aku tak akan melupakanmu. Tenang saja, jalan kita mas

LINE

Image
Oke, sepertinya kamu panjang umur. Seperti sebuah kalimat yang diucapkan turun temurun jika ada seseorang yang sedang kita bicarakan kemudian disaat bersamaan orangnya datang. Seperti itulah kamu, malam tadi. Seharian aku mengutak-atik desain survey tanpa semangat. Kali ini bukan mau ku, bahkan aku setengah hati melakukannya. Malas! Iya. Aku sedang malas-malasnya tapi sepertinya Allah berbaik hati. Disaat aku malas menggarap TA, Allah memberikan dosen pembimbing yang gesit. Tanpa perlu bertanya kapan ada waktu luang untuk asistensi, beliau sudah menentukan waktunya "sudah buat desain survey?". "Belum pak, karna masih jauh". Jawabku. Karna aku baru saja masuk bab pendahuluan.. "Iya memang tapi kita gerak cepet saja ya?". 1 minggu 2x asistensi, ini luar biasa bagiku. Mudah-mudahan berjalan lancar dan ku harap malasku ini dapat segera ku bunuh. Malam tadi adalah malam minggu. Entah aku terlalu anti atau sebal dengan malam itu juga de

Bis Kota

Image
Disini aku duduk memandang jauh hiruk pikuk ibukota. Masih dalam benak ku terbayang wajahmu siang itu. Wajah yang penuh darah juga luka dibeberapa bagian tubuhmu. 01:30 dini hari, kamu mengirim pesan singkat untukku tapi aku baru membacanya selesai shalat subuh. Kau tau, aku sangat panik waktu itu? (Karna bagaimanapun kamu pernah jadi bagian dari kisahku). Sebelumnya kau memastikan bahwa siang nanti kita akan bertemu. Tapi sebelum waktu itu tiba, kamu mendapat musibah. Kecelakaan.