Posts

Penghujung 2015

Image
Penghujung 2015. Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan menurutku. 4 hari berlalu setelah tulisanku dilembar sebelumnya. Kira kira seperti ini bunyinya. “Tuhan aku tak minta dipermudah, kuatkan aku, bahagiakan aku. Segera!” Begitulah ku tulis pada sebuah buku berukuran sedang dengan cover hitam, bertuliskan with love, July. **** Bandung, 23 Desember 2015. “Yah a warna goldnya beneran gak ada nih? Tanyaku kepada salah satu penjual elektronik di BEC. “nggak ada teh, yang gold limited. Tinggal yang putih sama warna hitam”. “Ada lagi kapan ya? Tanyaku kembali. “Kurang tau teh, di Bandung stocknya udah habis dari minggu kemarin. Coba aja teteh keliling dulu, di BEC udah gak ada stocknya”. Jawabnya “masa sih?” aku menoleh teman temanku. “Yauda deh a makasih ya”. Segera aku membawa temanku sedikit menjauhi tempat itu. “Eh kalian masih mau temenin gue nyari kan?” sambil nyengir. “iya kita cari sampe dapet” jawab mereka dengan semangat. Hampir

Meredam Kerinduan

Image
From My Tumblr Aku pernah bilang, aku tak akan mencari tau tentangmu lagi. Benar saja, sudah hampir sebulan aku sengaja tak membaca blog gadis itu. Aku juga tak mencari tau tentangmu lagi. Hatiku benar-benar damai karna memang seharusnya aku seperti ini…..dari dulu. Aku ingin, aku ingin seperti ini selamanya. Tak tahu apa-apa tentangmu. Tidak, maksud ku hanya pura-pura tidak tahu tentangmu. juga pura-pura tak merindukanmu. Tapi sekeras apapun usahaku, percayalah aku selalu kalah untuk rindu yang tiba-tiba hadir ketika sunyi semakin sunyi. Begitu menyesakkan. Rindu yang tak pernah tersampaikan sama sekali. Rindu yang hanya bisa ku ceritakan kepada Tuhan. Setiap kali hadir, aku hanya mampu memejamkan mata dan berdoa dengan penuh yakin agar kerinduan ini redup. Hanya itu yang bisa ku lakukan. Tak ada lagi….

Sebuah Pertemuan

Penghujung Oktober 31, 2015 ada sebuah pertemuan yang mengakhiri tanda tanya. Tak ada lagi debar jantung yang biasanya memacu lebih cepat saat mendengar ataupun membaca namanya. Tak ada lagi kegembiraan yang berlebihan saat bertemu dengannya. Semua terasa biasa-biasa saja. “Kamu lagi dirumah?” “Iya” “Liburan?” “Engga, pengen pulang aja” “Uang kamu habis ya?” “Engga kok” “Di rumah ngapain?” “Main” “Sama siapa” “Fatih” “Sama aku engga?” “Engga” “Nanti sore main yuuk” “Kemana?” “Jangan nanya kemana, mau apa enggaa, jawab dulu, bisa apa engga” (beberapa chat langsung masuk) “Bisa, kemana?” “Rawamanyuuun” (Nama daerah di Jakarta Timur yang aslinya Rawamangun, kemudian dia plesetin)

Dear Blogspot

Aku ingin bilang kalau aku masih ingin berlama-lama disini, ditempat ini. Sudah banyak kata dan rasa yang ku goreskan. Ruang yang tak seberapa hanya untuk menuliskan tentang seorang lelaki yang sekarang hanya semu belaka bagiku. Berkali-kali ku biarkan ragaku lelah agar aku tak lagi lelah memikirkannya. Tapi rasanya tak cukup padam kesedihanku yang lalu. Setiap kali ku akhiri ternyata belum berakhir Juga setiap ku awali kembali tapi ku temukan akhir yang tak pasti dipenghujung sana. yang hanya menuai kekecewaan yang teramat. Kembali ku biaskan kesedihanku sedikit demi sedikit dengan caraku sendiri tanpa pernah ia tahu. Kembali ku menulis dengan caraku hanya untuk mengabadikan jalan cintaku. Aku tak berharap banyak untuk dibaca, Aku hanya berharap kesedihanku menghilang dan membias lewat baris dan bait yang ku tulis. Kini ku temukan tempat lain. Tempat yang membuatku banyak membaca. Tapi dengannya, aku tak akan melupakanmu. Tenang saja, jalan kita mas

LINE

Image
Oke, sepertinya kamu panjang umur. Seperti sebuah kalimat yang diucapkan turun temurun jika ada seseorang yang sedang kita bicarakan kemudian disaat bersamaan orangnya datang. Seperti itulah kamu, malam tadi. Seharian aku mengutak-atik desain survey tanpa semangat. Kali ini bukan mau ku, bahkan aku setengah hati melakukannya. Malas! Iya. Aku sedang malas-malasnya tapi sepertinya Allah berbaik hati. Disaat aku malas menggarap TA, Allah memberikan dosen pembimbing yang gesit. Tanpa perlu bertanya kapan ada waktu luang untuk asistensi, beliau sudah menentukan waktunya "sudah buat desain survey?". "Belum pak, karna masih jauh". Jawabku. Karna aku baru saja masuk bab pendahuluan.. "Iya memang tapi kita gerak cepet saja ya?". 1 minggu 2x asistensi, ini luar biasa bagiku. Mudah-mudahan berjalan lancar dan ku harap malasku ini dapat segera ku bunuh. Malam tadi adalah malam minggu. Entah aku terlalu anti atau sebal dengan malam itu juga de

Bis Kota

Image
Disini aku duduk memandang jauh hiruk pikuk ibukota. Masih dalam benak ku terbayang wajahmu siang itu. Wajah yang penuh darah juga luka dibeberapa bagian tubuhmu. 01:30 dini hari, kamu mengirim pesan singkat untukku tapi aku baru membacanya selesai shalat subuh. Kau tau, aku sangat panik waktu itu? (Karna bagaimanapun kamu pernah jadi bagian dari kisahku). Sebelumnya kau memastikan bahwa siang nanti kita akan bertemu. Tapi sebelum waktu itu tiba, kamu mendapat musibah. Kecelakaan.

Tentang Tulisanmu

Kamu. Hey kamu yang sudah menggantikan posisiku. Bagaimana perasaanmu saat ini? Sebelumnya aku ingin berterima kasih. Hadirmu menjadikan begitu banyak pelajaran untukku. Aku membacanya, membaca blogmu. Ah ternyata benar katanya kau mirip denganku. Bahkan kita sama-sama suka bercerita dan menulis. Menulis tentangnya yang padahal sangat mustahil dibaca karna dia begitu sibuk. Beberapa hari belakangan ini tulisanmu begitu menyentuh. Ku tau kau sedang sedih dan diambang keraguan. Aku tersentuh, aku pernah lebih dulu merasakan sedih sepertimu. Kau marah, kau cemburu denganku. Itu wajar. Jarak. Ada jarak yang selalu aku jaga sebisa yang aku bisa. Salahnya angan bersamaku masih ada dibenaknya. Bulan kemarin kau sedang bahagia-bahagianya bukan? Berubah secepat ini kebahagiaanmu, dan kau begitu merindukannya, membutuhkan kepastian itu. Kubaca dari beberapa tulisan-tulisanmu. Aku juga tau sekarang kau begitu jatuh hati padanya. Lelaki yang dimata orang la

Rindu Kemarin

14 Menit 3 detik Ada panggilan masuk dilayar hp-ku.  Tak ku kenal nomornya, sengaja kau gunakan nomermu yang lain karna kau pasti tau bahwa aku tak akan mengangkat panggilan darimu. Nada suaramu tenang sekali. Menanyakan kabarku dan apakah aku masih marah denganmu.  Aku gugup dan sempat tak percaya itu suaramu. Berkali - kali dengan gugupnya aku bertanya apa benar itu kau? Meyakinkan diriku. Ah lama sekali tak mendengarnya, sampai aku lupa suaranya. Tuhan, inikah jawaban rinduku. Kau menyampaikan doaku dengan sempurna. Aku rindu, benar-benar rindu kemudian suara itu melepaskanku dari kerinduan kemarin.....

Tulisan terakhirku tentangmu, Tuan.

Image
Entah kenapa sore itu aku sedang bahagia-bahagianya. Mungkin karena banyak main sama temen-temen, mungkin juga karena aku benar benar sudah pandai menepis mu dari pikiranku. Alhamdulillah. Tapi saat aku kembali dikosan, dikamar ini tiba-tiba aku merindukanmu, sedikit. Temanku bilang itu wajar karena dia juga pernah mengalaminya. Rindu itu memancingku untuk melihat sepintas chat room kita di path. Terakhir, aku tidak membalas pesanmu dan itu sudah sebulan yang lalu. Keberadaanmu di sosial media sudah ku remove. Juga beberapa surat darimu sudah ku bakar habis, hanya menyisakan abu. Aku sudah yakin 85% untuk menghapus segala sesuatu yang mengingatkanku padamu, menghapus hadirmu jauh dari alam bawah sadarku dan inilah usaha terbaik ku. Kemudian aku tersentak seperti ada yang mengganjal kerongkonganku, nafasku sesak bahkan aku tak bisa berkedip membacanya. Ternyata sore itu juga kau mengirim pesan untukku, kebetulan? Ah iya. ku rasa hanya sebuah kebetulan saja.

JULI

Image
Juli teruntuk Juni Bisa dibilang tahun ini tahun yang paling paling bikin  sakit  seneng, banyak hal tak terduga di perjalanan setengah tahun ini. 1 Juli 00:09, ada pesan singkat darinya. Terakhir yang ku ingat adalah cerita mengenai tanggal jadiannya bersama kekasih barunya itu. Biasa buatku, dan tak penting. Tapi ketika tanggal 1 Juli menunjukan satu bulanan dia dengannya, dia mengucapkan doa untukku dia katakan itu adalah kado terburuk untuk ku. Benar saja itu memang kado terburuk sepanjang perjalanan usia ku. Kehilangan sosoknya tapi kembalipun tak akan ku terima karena di dunia ini tidak semua perempuan akan tunduk pada permainan pecundang sepertimu. Ku sudahi masa sedihku, di tanggal itu Allah benar-benar menyayangiku amat dalam.  

Berhenti

Image
Berhenti...Ku mohon berhentilah menghubungiku, bukankah aku tak sedikit pun mengusik hidupmu dengannya? Ku biarkan kau berlalu bersamanya.  Jadi pergilah, tak perlu lagi melihatku disini. Biarkan aku menata hati ini kembali untuk seorang yang benar-benar layak untuk kubahagiakan. Jelas bukan denganmu.

Sendiri? Aku suka

Image
Banyak cara untuk ku menyendiri dan merenung.. Disini, kamar yang tak begitu megah yang cukup lama ku tempati. Duduk diantara jendela kecil yang menghadap senja. Ku nikamati soreku dengan semua perasaan berbalut satu disini, kata demi kata ku tuliskan dalam buku diary ku. Jemari kecilku menggenggam buku kecil yang selalu aku bawa dan ku buka satu persatu lembarannya. Semakin ku sakit dan semakin ku bahagia maka kata itu akan menumpuk memenuhi lembar diary ku. Ku temukan tak ada lagi halaman yang dapat ku tulis, sedang perasaanku sangat amat ingin ku tumpahkan. Bukan aku mengeluh dan terus mengeluh seperti tidak ada Tuhan disampingku.

Mangata

Image

JUNI

Image
Ketika aku mulai melupakannya, belajar dengan kesungguhanku. Namun ketika itu pula dia kembali, membawa maaf dan penyesalan. Bukan hanya itu tapi ia juga mengenakan status barunya. Dia menjadi miliknya, gadis itu. Dia katakan dia menyesal karena hanya terobsesi untuk membuatku menyesal telah memutuskanmu. Memang aku yang memutuskan dan memang harusnya penyesalan itu ada dipihak ku tapi nyatanya? Penyesalan itu berpihak kepadamu. Sebulan lalu kau bilang sangat sayang padanya, dan aku bersyukur kau mengajarkanku untuk kuat. Tapi kenapa kau kembali? Menarik ulur hatiku ini. Kau memohon untuk meminta waktu, waktu dimana kau bisa memutuskan gadis itu. Lelaki macam apa kau, menyakiti dua perempuan sekaligus. Sesekali merenunglah, apa yang sudah kau lakukan padaku??? Quotes Life (Via Line) Sudahlah, bagaimanapun hati manusia itu cuma satu dan hanya satu pemiliknya. Kamu bukan lagi orang yang seharusnya ada dihatiku. Walau kita sangat tau bahwa aku dan kamu memang dipertemukan de

TAKE ME AS I AM

Image
Mereka....apakah niat mereka benar-benar tulus atau tidak hanya Allah yang tau. Entah satu diantara mereka merupakan pemilik rusuk ini hanya Allah yang Maha Tau. Sekali lagi hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya. Yang ku tahu mereka merupakan teman yang memiliki rasa tapi bahkan aku tak bisa menyalahkannya.

Akulah Gadismu

“Cepet lulus ya lal, tahun depan. Fokus kuliah dulu sekarang, sebentar lagi kok” bisik hatiku. Banyak energi positif yang Aku dapat sejauh ini, belajar dari pengalaman bahwa sesungguhnya pengorbanan dan perjuangan bukan seperti itu caranya. Dia membawaku ditengah keluarganya, begitu hangat terasa kebersamaannya. Dia tinggikan aku didepan mereka, tapi dia juga yang menjatuhkanku. Satu kesalahan besar saat aku mengaguminya, jatuh bersama cintanya. Logikaku mulai bermain, satu pertanyaan yang cukup menggelitik kepada mereka yang berulang kali jatuh cinta dan berganti pasangan. Oh sungguh, rasanya tak masuk akal kalau harus jatuh cinta dan merasakan sakit lagi dan lagi. Hanya satu kali saja sudah membuat duniaku terasa sesak, apalagi jika berulang kali? Bukan, itu bukan tujuanku. Cukup ini saja yang menjadi pelajaran buatku. Aku harus lebih berhati-hati dan selektif. Tak ingin seperti Dia yang dengan cepat mencari penggantiku. Bagiku hati yang terluka apapun itu tetap butuh “masa p

Hari ke-15

Aku mulai terbiasa dengan kesendirianku yang semakin bersahabat ini. Ingin sekali aku berbisik kepada Tuhan, apa aku bisa melewati masa-masa ini. Masa yang sebenarnya dirasakan oleh jutaan manusia, banyak dari mereka yang berhasil. Sepahit inikah cerita cintaku, tak ingin ku kenang, hanya saja rasa nyaman yang pernah begitu lama hadir kembali hadir mengusik batinku dalam kesepian ini. Tak ada yang benar-benar paham dengan kisahku, aku hanyalah aku dengan sejuta kenangan kita. Memang sedikit banyak kau yang telah merasakan senyum, tawa dan tangisku. Kau begitu memahami diriku, tapi kau tak pernah tau sakitku, malamku, dan segala kekeliruanku yang hanya ku bisikan kepada Tuhan di atas sajadahku disepanjang malam. Al-Qur'an pemberianmu akan menjadi saksi sakitnya hatiku, kau tau? Sakitmu tak sehebat sakitnya aku........

FOKUS KE TUJUAN AWAL

Image
Berawal dari susahnya nyari bahan kuliah dijurusan jadi punya ide bikin blog tahun 2012 dengan tujuan berbagi ilmu tentang Planologi. Jurusan ini masih minim informasi mulai dari sistemnya sampai dengan pembahasan materi. Beberapa dari kalian pasti suka jengkel kalo lagi nyari materi seputar perencanaan kota susaaaaah banget. Apalagi nyari peta, dulu aku gitu soalnya suka sebel kalo gak ketemu bahan. Jangankan buat disuruh bikin laporan yang diburu tiap hari. Suruh bikin critical review aja masih harus nyari berkali” dikarenakan sulitnya sumber yang terpercaya. Kalaupun ada biasanya berbayar, nah dari situ aku pengen banget ngebantu kalian. Mungkin gak bisa bantu banyak tapi semoga ini bermanfaat yah   J Berikut contoh peta hasil proyekan aku di semester kemarin pada Mata Kuliah   Studio Perencanaan   dengan wilayah studi waktu itu   Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukoharjo . Semester ini aku lanjutin   Studio Pengelolaan   tentang   Zoning Regulation   dengan wila

PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK & LINGKUNGAN, EKONOMI SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG (PERMEN PU 20 TAHUN 2007)

DOWNLOAD PDF

Kuliah

Sepulang kuliah ku hempaskan tubuhku dikasur mungil ini. Menatap langit-langit kamar yang baru ku huni 2 bulan terakhir ini. Kamar yang buatku nyaman tapi banyak hal yang aku korbankan untuk itu. Ya, aku mengorbankan tenaga ku karna kamar kos ku sangat sangat jauh dari rute angkutan umum. Seperti biasa aku berjalan kaki menuju jalur angkutan umum kurang lebih 20 menit. Jika dikalkulasikan aku akan menghabiskan waktu sebanyak 40menit/hari untuk berjalan kaki sampai pada rute angkutan umum. Ditambah 5 menit berjalan kaki menuju gedung jurusanku yang posisinya diujung kampus. Aku lelah, mungkin aku tidak pantas untuk mengeluh tapi selain hari ini aku tak pernah mengeluh kepada diriku. Hanya hari ini ketika tugas kuliah menyita jam tidurku, menghancurkan jadwal tidurku yang terbiasa tidur teratur kecuali sedang ada tugas perkuliahan. Ku habiskan 2 hari 2 malam untuk menggarap laporan tugas penelitian ku sampai ba'da adzan subuh barulah aku dapat tidur itu pun paginya akan dibu