Seorang Diploma III

   Pagi ini, kupandang mentari. ku resapi hembusan nafas pagi dari cela jendela kamarku. kutuliskan impian ku yang teramat sangat ku wujudkan dikehidupanku. Ingin menjadi seorang “Sarjana” sederhana memang. Tapi sangat luar biasa jika ku persembahkan teruntuk kedua orang tua ku :). Aku percaya sukses manusia akan berbeda-beda caranya, aku yakin Allah terlalu sayang sehingga membiarkanku berjalan satu demi satu dari bagian hidupku.

    Saat ini aku hanya lah seorang diploma III yang merantau dari tanah kelahiranku Jakarta yang memang asli Betawi ke Tanah Jawa tepatnya di Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Tidak begitu jauh dibandingkan dengan teman-temanku dari Aceh, Sumatra, NTB dll. Disini kita sama-sama merantau, menuntut ilmu dan satu tujuan menjadi seorang Sarjana dengan melewati diploma III terlebih dahulu. Aku tak pernah menyesal dengan keadaan ku yang sekarang, aku bangga kepada diriku karena jika aku sukses kelak, aku akan merasakan kesempurnaan dari pendidikan ku. Bahkan aku bisa merasakan lebih dari mereka yang hanya sarjana, aku pun bisa lebih menghargai orang lain. Sikap ini yang belum tentu dimiliki semua orang bukan? :) 

    Bulan depan aku sudah mulai membuat PA re: Proyek Akhir. Akan ku tunjukkan softskill dari jurusanku yaitu keahlian ArcGIS. Selama aku disini aku menyerap banyak ilmu, aku puas dengan pengalaman ku di Diploma, kenapa tidak? Jurusan ku teknik, yang kalo kata orang sih anak teknik itu
gampang cari kerjaan hihi. Entah, tapi buat ku Diploma Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota telah membuka mata ku tentang dunia, tentang perkembangan dan pembangunan kota, tidak hanya merancang ataupun mendesain sebuah bangunan saja seperti (Arsitek), tidak pula hanya sekedar mengetahui bahan dan perhitungan beton untuk membuat jalan, jembatan, gedung-gedung berlantai puluhan (Sipil), bukan hanya melihat kondisi fisik tanah (Geologi) dan masa depan ku juga tidak hanya berkutik di barang-barang elektronik dan menciptakan teknologi-teknologi baru nan canggih (Elektro). Kalian yang memproduksi barang-barang elektronik (Industri) tapi apa kalian yang akan menanggulangi limbah dari suatu industri yang dapat meracuni saudara-saudara kita. 

    Disinilah tugas kami sebagai penerus bangsa yang berusaha tetap melestarikan lingkungan, kami lakukan semuanya hanya untuk menjaga bumi ini. Kami yang menentukan pembangunan lahan boleh atau tidak, kami pula yang menentukan pembangunan gedung-gedung yang sering kalian lihat menjulang tinggi, bahkan kami lah yang menolak jika memang lahan tersebut bukan semestinya dibangun atau dijadikan kawasan budidaya. Menyenangkan bukan? 

      Hey,, kami juga tak bodoh dunia teknologi. Kami belajar ArcGIS, kami belajar AutoCAD seperti anak arsitek, yah bahkan kami bisa melihat seluruh kawasan dibelahan dunia manapun dengan ER Mapper. Belajar Banyak ilmu terapan tak membuat kami individualis, kami semua memiliki solidaritas tinggi. Kami ini adalah anak-anak teknik yang selalu di tempa dosen mulai dari laporan tiap minggu yang kadang membuat kami jenuh, dan… tentunya survey yang berat jika dirasaakan.

     Disana kami saling berbagi, canda, tawa, karena kita semua yang memperkuat diri kita. Disaat survey tidur pun hanya beralaskan tikar dengan menumpang di bangunan rumah belum jadi, lantai saja belum ada, belum lagi observasi wilayah studi yang selalu panas membuat kulit kami gosong dan parahnya lagi disangka maling karena foto-fotoin lingkungan orang sembarangan -__- pun saat kami mencoba menyebar kuesioner yang respondennya menolak dengan intonasi tinggi alias marah-marah J Kami lelah? Tentu tidak. Karena disini lah kelebihan kami, kami lah tenaga ahli dibelakang mereka yang selalu berkutik dengan BAB Analisis. Kepandaian mereka beranalisis “ceria” tidak akan sebanding dengan pengalaman nyata yang kami jalani. Maka dari itu jangan pernah berhenti memandang diploma sebelah mata, kami memiliki cita-cita lebih dari yang kalian tau, dan tidak hanya sampai Diploma III karena tugas kami masih panjang. Dunia menanti kehadiran kita! Yakinlah :)