TAKE ME AS I AM


Mereka....apakah niat mereka benar-benar tulus atau tidak hanya Allah yang tau.
Entah satu diantara mereka merupakan pemilik rusuk ini hanya Allah yang Maha Tau. Sekali lagi hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya.
Yang ku tahu mereka merupakan teman yang memiliki rasa tapi bahkan aku tak bisa menyalahkannya.


Ada beberapa yang berlaku sopan adapula yang memaksakan. Aku bersyukur dengan keadaanku. Bahkan saat beberapa diantara mereka yang memaksa dan pada akhirnya kecewa..banyak dari mereka yang pada akhirnya menyalahkan aku, aku salah tak bisa menghadirkan rasa itu. Aku sudah biasa dianggap sombong dengan tidak membalas pesan singkat dari mereka.
Ujung-ujungnya yang salah siapa? Jelas aku.
Pernah dapet pengalaman buruk dibilang PHP-in orang. Padahal dari awal berteman aku selalu pastikan jangan pernah ada kata ataupun rasa yang lebih. Namun jika sudah terlanjur aku juga tak bisa menyalahkan mereka.
Sekarang ada yang lain dari teman-teman dikampusku dulu. Ada yang tiba-tiba rutin dan intens menghubungi aku. Kalau tidak meninggalkan pesan singkat ya menelpon. Aku tau mereka, aku kenal. Karena sejauh ini mereka memang teman lamaku.
Satu kesalahan fatal laki-laki yaitu memaksakan kehendak. Tapi tak apa, toh aku sudah biasa saat cuek dianggap angkuh saat niat baik untuk menjalin komunikasi dibilang PHP. Aku tetap bersyukur karena Allah yang lebih tau niatku.
Masa-masa seperti ini sebenarnya aku membutuhkan sosok yang buatku nyaman, tak bisa dipungkiri aku membutuhkan semangat itu. Tapi aku tetap tak memilih diantara mereka. Bukan karena benar-benar tak ada rasa. Melainkan aku ingin melihat satu diantara mereka yang benar-benar sabar.
Belum pernah ada satupun laki-laki yang aku banggakan didepan kedua orang tuaku. Jika mereka dan yang lainnya melihatku baik-baik saja itu sepenuhnya tidak benar. Ingin seperti perempuan lainnya yang bisa kemana saja dengan kekasihnya. Bertemu kedua orang tua ku, dan aku belum merasakan.
Ingin? Sangat. Ku katakan itu.
Tapi sekali lagi aku hanya ingin menjadi milik dia yang benar-benar sabar dengan kesungguhannya. Bukan karna aku egois, tapi jauh dari itu aku sangat tau kekurangan dalam diriku. Aku hanya ingin kekuranganku ini bisa diterimanya. Orang yang amat sabar menunggu hatiku.
Tak banyak inginku jika aku berusaha menjadi doa terbaikmu maka sabar dan yakinlah kalau aku adalah doamu. I'm don't pretend to be someone I'm not. I am who I am, you can love.. Please, take me as I am....


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)