JUNI

Ketika aku mulai melupakannya, belajar dengan kesungguhanku. Namun ketika itu pula dia kembali, membawa maaf dan penyesalan. Bukan hanya itu tapi ia juga mengenakan status barunya. Dia menjadi miliknya, gadis itu. Dia katakan dia menyesal karena hanya terobsesi untuk membuatku menyesal telah memutuskanmu. Memang aku yang memutuskan dan memang harusnya penyesalan itu ada dipihak ku tapi nyatanya? Penyesalan itu berpihak kepadamu. Sebulan lalu kau bilang sangat sayang padanya, dan aku bersyukur kau mengajarkanku untuk kuat. Tapi kenapa kau kembali? Menarik ulur hatiku ini. Kau memohon untuk meminta waktu, waktu dimana kau bisa memutuskan gadis itu. Lelaki macam apa kau, menyakiti dua perempuan sekaligus.

Sesekali merenunglah, apa yang sudah kau lakukan padaku???
Quotes Life (Via Line)
Sudahlah, bagaimanapun hati manusia itu cuma satu dan hanya satu pemiliknya. Kamu bukan lagi orang yang seharusnya ada dihatiku. Walau kita sangat tau bahwa aku dan kamu memang dipertemukan dengan cinta pertama. Saat ini aku hanya benar-benar jatuh pada cinta pertama ku tapi bukan berarti esok dan seterusnya aku tetap jatuh..............

Kamu salah besar, aku bahkan akan bangkit dan semakin kuat dari yang kamu tau. Aku memang manja, terlalu kekanak-anakan, belum dewasa. Ya semua itu kalimat darimu yang kau sematkan untukku. Karena kau tak pernah tau apa yang sedang kuperjuangkan saat ini, kamu bukan segalanya. Kau bandingkan sabarnya dia dengan sabarku, jelas lebih besar sabarnya dia. Aku akui, tapi aku bukan manusia yang selalu mengikuti ego Anda, aku hidup dengan prinsip hidupku, jika kau permainkan perempuan apa aku harus bersabar? Apa aku harus menuruti katamu untuk menunggumu berakhir dengan dia? Aku perempuan, aku tau rasanya kehilangan. Mungkin aku memang benci gadis itu tapi sekali lagi aku perempuan dan akan ku turunkan ego ku, aku tak akan menunggumu. Aku mengalah, kamu miliknya jadi bahagiakan saja hidupnya. Tak perlu menyesal karena itu adalah keputusanmu dengan dia. Aku tak akan mengusik hidupmu, karena masa lalu bukan sebuah kesalahan bagiku melainkan pelajaran. Aku tak mau dzalim, kesabaran itu harus pada tempatnya walau memiliki batas. Pergilah, jangan kembali bukankah semua yang sudah jelas tak perlu diperjelas lagi?
Disini aku sudah bahagia....

....Karna ku tau hidup itu rumit, tapi bahagia dan ceriaku aku mampu menciptakannya sendiri.



Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)