JULI


Juli teruntuk Juni
Bisa dibilang tahun ini tahun yang paling paling bikin sakit seneng, banyak hal tak terduga di perjalanan setengah tahun ini.
1 Juli 00:09, ada pesan singkat darinya. Terakhir yang ku ingat adalah cerita mengenai tanggal jadiannya bersama kekasih barunya itu. Biasa buatku, dan tak penting. Tapi ketika tanggal 1 Juli menunjukan satu bulanan dia dengannya, dia mengucapkan doa untukku dia katakan itu adalah kado terburuk untuk ku. Benar saja itu memang kado terburuk sepanjang perjalanan usia ku. Kehilangan sosoknya tapi kembalipun tak akan ku terima karena di dunia ini tidak semua perempuan akan tunduk pada permainan pecundang sepertimu.
Ku sudahi masa sedihku, di tanggal itu Allah benar-benar menyayangiku amat dalam. 
Bagaimana tidak, ucapan dan doa mereka berikan untukku. Entah doa di langit, di gunung, ataupun hanya di selembar kertas ku tahu doa mereka akan sampai untukku dimanapun tempatnya. Bersyukur segala yang ku inginkan bisa aku dapatkan.
Ketika aku pernah iri melihat teman-teman ku yang di ucapkan di atas gunung dengan romantisnya dalam hatiku "beruntung sekali perempuan itu". Pun ketika aku melihat seorang pramugari menuliskan kata romantis untuk kekasihnya aku berbicara dalam hati senang sekali pasti kekasihnya. Dan aku tak menyangka, benar-benar tak menyangka tahun ini aku mendapatkan semua itu, terlebih dari teman-temanku yang peduli. Tidak hanya temanku yang menuliskan nama serta doa digunung sana, tapi di gunung lain ada doa dari kaka tingkatku yang mengirimkan melalui video singkat. Belum lagi, ketika aku dapatkan short message berupa tulisan indah itu. Jelas sekali teman ku mengatakan disampingku dan di depan teman-teman lainnya "sumpah bagus bgt lal bikinannya, aaaah gue iri pengen lah gw dibikinin gituan". Disambut dengan suara dari temanku yang lain "iya bener, gue pernah liat tulisannya bagus-bagus banget". Sekali lagi aku tersenyum, Allah benar-benar sayang denganku. Menunjukan bagaimana seharusnya aku bersyukur.
Belum usai bahagia ku, malam itu ku lihat ada pesan masuk dan ketika ku buka ada video dari sahabat seperjuanganku yang benar-benar dekaaaat sekali denganku ketika di undip. Ya, dia febyolla video itu berdurasi 2 menit yang bener-bener bikin terharu. Ia membuat video itu sepulang kerja, kini ia sedang sibuk meniti karir. Allah, tolong lancarkan rezekinya.
Tahun ini dibalik kesedihanku ada banyak cara teman dan sahabat baikku memeriahkan 22 tahun ku. Aku seperti balik lagi ke jaman SMA ketika mereka berlomba-lomba mengucapkan lebih dulu padahal aku sendiri sudah tidur waktu itu. Ketika teman-temanku menanyakan siapa yang pertama ngucapin? Aku jawab, tidak tahu. Aku hanya berharap doa baik mereka semua di ijabah Allah untuk menguatkan ku disini.
Tapi ada hal yang lebih luar biasa. Ketika itu abangku menelpon dan mengatakan aku harus segera pulang. Dan saat aku pulang aku melihat ada sepeda lipat berwarna hitam yang tak ku kenal pemiliknya. Ternyata abang ku menghadiahkan aku sepeda. Aku sempat bingung kenapa mesti sepeda. Tapi alhamdulillah pulang kali ini aku bisa melihat bapak sehat wal afiat. Iya, bapak sudah sehat itu kado paling bahagia yang aku dapat. Buatku kesehatan beliau sudah lebih dari cukup. Jumat lalu keluarga merayakan syukuran bersama anak yatim. Aku bahagia sangat bahagia 22 tahunku ini bisa dirasakan bersama-sama mereka. Sedih, bahagia, terharu, pokoknya campur aduk. Untuk kesekian kalinya Allah memberikan mereka yang terhebat untukku, mereka yang peduli denganku.
22 tahun ini, akan ku kejar gelar sarjana ku sebelum aku menginjakan usia 23 tahun. Semua harapan dan target sudah ku persiapkan dengan matang. Satu demi satu ku jalani dengan sungguh-sungguh. Apapun yang terjadi di depanku nanti semangatku tak boleh luntur.
Allah,,,terima kasih untuk Juli-ku yang luar biasa ini. Engkau Yang Maha Tinggi, temukan aku di Juli tahun depan dan seterusnya. Aamiin


See you


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)