Sendiri? Aku suka
Banyak cara untuk ku
menyendiri dan merenung..
Disini, kamar yang tak
begitu megah yang cukup lama ku tempati. Duduk diantara jendela kecil yang
menghadap senja. Ku nikamati soreku dengan semua perasaan berbalut satu disini,
kata demi kata ku tuliskan dalam buku diary ku. Jemari kecilku menggenggam buku
kecil yang selalu aku bawa dan ku buka satu persatu lembarannya. Semakin ku
sakit dan semakin ku bahagia maka kata itu akan menumpuk memenuhi lembar diary
ku. Ku temukan tak ada lagi halaman yang dapat ku tulis, sedang perasaanku
sangat amat ingin ku tumpahkan. Bukan aku mengeluh dan terus mengeluh seperti
tidak ada Tuhan disampingku.
Ku tuliskan keluh dan
bahagiaku disini, tempat yang buatku cukup nyaman menikmati ceritaku. Terkadang
pula aku menuliskan di tempat-tempat yang sedikit tersembunyi walau sama-sama
sosial media. Aku menghindari kemungkinan banyaknya orang tau, sedang disini
tak akan banyak yang tahu mungkin saja ada tapi hanya beberapa. Dan beberapa
itu yang mungkin peduli denganku.
Aku menulis
untuk menguatkan ku, aku berdoa untuk meyakinkan dan menyadari keadaan tak akan
sama lagi. Bukan ku lebih memilih menulis segala ceritaku ketimbang duduk dan
berdoa dihadapan Tuhan. Hanya saja, ketika aku berdoa aku merasa amat lemah,
menangis layaknya anak kecil yang merengek meminta sesuatu.
Tak ingin lagi aku
membuang-buang air mata ini. Tanpa ku bersujud disetiap langkah dan gerakanku selalu ada doa. Maka ketika sujudku tiba aku hanya memberikan waktu berdoa sewajarnya,
tak ingin ada tangisan. Aku percaya Tuhan selalu mendengar kata hati hambanya karena disetiap nafasku doa itu selalu hadir...Menguatkan ku, menjadikan aku yang
sekarang.
Comments