Instagram

Hai, lama tak mendengar kabarmu. Bagaimana kabarnya?
Semoga selalu baik.

Sudah pukul setengah sepuluh malam. Aku masih memainkan laptop di kamar. Seharusnya aku membenamkan diri ditempat tidur. Tubuhku perlu beristirahat setelah seharian merekap dan mencari referensi untuk bisniku. Tapi hari ini ada yang tak biasa karna hari ini adalah harimu.

Aku tidak akan pernah lupa, ingatanku tentangmu bagai kaset usang yang masih mampu memutar ulang setiap hal bersamamu. Dan entah bagaimana aku bingung menafsirkan rasaku. Yang ku tau aku hanya sedang dipaksa hati untuk segera melupakan segalanya.
Ya, melupakan setiap hal bersamamu rasanya seperti dipaksa meminum pil pahit yang rasanya -sungguh-amat-tidak enak.
Percayalah, sangat tidak enak.
Tapi seperti obat, setelah meminumnya aku pasti akan sembuh. Begitu kan kinerja obat? pahit tapi menyembuhkan.

Pagi tadi
Notification dengan namamu muncul pada beberapa fotoku. Foto dengan caption yang paling berarti menurutku, di media sosial kedua yang juga paling aku sukai setelah Whatsapp.
Instagram
Setidaknya instagram buatku adalah satu-satunya tempat yang paling baik untuk tidak mengingatmu karna kau tidak hadir disana (seharusnya). Tapi hari ini kau ada, seolah ingin menunjukan padaku kau ada disana, setelah sekian lamanya.

Aku jadi ingat beberapa bulan terakhir ini namamu juga selalu muncul pada story whatsapp ku. Menyapaku, membuka pembicaraan ringan dan menawarkan pertemuan yang pada akhirnya selalu ku tolak. Hanya karna aku takut bertemu denganmu, membuatku mengingat-ngingat kembali kenangan yang sudah seharusnya ku lupa.
Kau tahu kalau ada perempuan yang takut denganmu, mungkin itu aku. Dihadapanmu aku benar-benar tak berani..
Aku tak lagi berani menatap matamu, mata yang pernah membuat duniaku teduh.
Aku tak berani lagi menatap bahumu yang pernah menjadi tempat favoritku di planet ini.
Sekarang, aku tak lagi berani untuk tahu banyak hal tentangmu, aku menutup diri dari apapun itu.
Terakhir, aku tak lagi bisa membuat senyuman untukmu karna pasti senyuman itu sudah kau dapat dari perempuan lain -selain aku.

...dan aku mengerti :)



Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)