Merayakan



Februari mungkin menjadi bulan paling menyakitkan untuknya. Di bulan kelahirannya, aku merayakan janji sehidup sesurga bersama laki-laki pilihan Allah. Maaf aku tak mengundangmu, tak pernah lagi mengabarkan tentang diriku yang sudah baik-baik saja disini. Semoga kau pun begitu.
Maaf seperti yang juga ku sampaikan kepada Ibu mu, dan kakak mu. Saat tiba-tiba ada pesan dari Ibu mu untuk ku.
"Neng, ibu dengar Hilal mau nikah ya? Moga hilal baik baik aja dan bahagia bersama keluarga". 
"Iya Mah InsyaAllah awal februari, Makasih Mah. Maaf selama ini hilal banyak salah sama mama, dan keluarga 🙏🏻" jawabku.

Atau saat tiba-tiba ada juga DM di akun instagram ku "Aaahhh hilaall..kirain kamu bakal jadi adik aku.. selamat ya hilal..semoga lancar yaa besok acaranya..Semoga jadi pasangan yg sakinah mawaddah warohmah yaa lal. Mamah kayanya bener-bener ngarepin kamu lal.. Ya semoga ini yg terbaik buat kamu dan dia bisa cpt dapet jodoh jg yaa ..  Sekali lg slamat yaaa..Pengen peluk kamu rasanya.. 😊😊"
"Iya kak, sudah takdirnya. Alhamdulillah hilal sudah bertemu pasangan yang insyaAllah dunia dan akhirat hilal kak" jawabku.

***
Selepas akad dan resepsi, kini aku benar-benar menjadi perempuan seutuhnya milik suamiku. Menjadi perempuan yang ingin sekali kehadirannya mampu menenangkan batinnya. Kalau aku bisa meminta pada Allah, aku tidak akan meminta harta, apalagi bumi dan seisinya ini. Aku hanya ingin meminta Allah menjadikanku istri sholeha untuk Mas Rendra. Aku menulis ini dalam rangka mengenang diriku hari ini, saat ini juga, untuk ku ingat pada tahun-tahun mendatang. 

Aku pernah dengar bahwa setiap rumah tangga memiliki ujiannya masing-masing dan aku tak pernah berjanji untuk sanggup melewati ujian itu. Aku hanya mampu berjanji untuk terus belajar menjadi diri ku yang lebih baik lagi. Menemaninya semampu aku dan bersetia sampai surga. Aamiin..
*
Aku akan ingat hari pertama kami menikah, malam itu 1 Februari 2020 selepas acara, kami shalat berjamaah dilanjut shalat taubat. Kami merasa perlu setelah banyak sekali kesalahan dan keliru di masa lalu. Kami harap Allah mengampuni setiap kesalahan kami berdua bahkan sebelum kami  berdua diperkenankan bertemu di bumi ini. 

Mas Rendra menjadi sosok suami yang sangat istimewa untuk ku. Setiap kebaikannya mampu mengubah cara pandang hidupku. Tutur katanya selalu lembut menyentuh hati ku yang keras ini. Juga tegurannya yang tegas namun penuh kasih sayang mampu membentuk diriku. Selalu ingin ku ingat segala kebaikannya. 

Sebulan pernikahan kami jarang sekali bertengkar, kecuali kalau aku sedang cemburu dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Pada waktu-waktu tertentu aku menjadi perempuan yang sangat lemah, cemburu menjadi satu-satunya alasan yang mampu melemahkanku dan tak pernah ada obatnya menurutku. Justru semakin aku menyayanginya perasaan itu menjadi satu dan melebur.
Entahlah, aku sudah pernah merasakan betapa getirnya hatiku melihat seseorang yang aku sayangi bersama wanita lain. Aku tidak pernah bisa menjumpai perasaan itu lagi. 

Pada bulan ketiga pernikahan Allah hadiahkan kami buah hati yang ternyata usianya sudah 8 minggu. Rasanya campur aduk, antara siap dan tidak siap. Tapi bukankah menjadi seorang ibu tidak pernah ada sekolahnya? Maka seperti pernikahan, siap atau tidak amanah ini harus tetap kami jalani berdua. Rasanya belum sempurna aku menjadi seorang istri, kemudian Allah berikan aku amanah menjadi seorang ibu untuk si kecil. 

Doa ku semoga Allah kuatkan tubuh ku ini, di sehatkan selalu, dan di lancarkan sampai bertemu buah hati ku. Kalau ia laki-laki semoga ia menjadi laki-laki seperti Ayahnya.  Kalau ia perempuan semoga cerita remajanya tidak seperti cerita ibunya. Aamiin :)


Comments

Popular posts from this blog

Menulis Kembali

Menyayangimu :)