Posts

Dear Blogspot

Aku ingin bilang kalau aku masih ingin berlama-lama disini, ditempat ini. Sudah banyak kata dan rasa yang ku goreskan. Ruang yang tak seberapa hanya untuk menuliskan tentang seorang lelaki yang sekarang hanya semu belaka bagiku. Berkali-kali ku biarkan ragaku lelah agar aku tak lagi lelah memikirkannya. Tapi rasanya tak cukup padam kesedihanku yang lalu. Setiap kali ku akhiri ternyata belum berakhir Juga setiap ku awali kembali tapi ku temukan akhir yang tak pasti dipenghujung sana. yang hanya menuai kekecewaan yang teramat. Kembali ku biaskan kesedihanku sedikit demi sedikit dengan caraku sendiri tanpa pernah ia tahu. Kembali ku menulis dengan caraku hanya untuk mengabadikan jalan cintaku. Aku tak berharap banyak untuk dibaca, Aku hanya berharap kesedihanku menghilang dan membias lewat baris dan bait yang ku tulis. Kini ku temukan tempat lain. Tempat yang membuatku banyak membaca. Tapi dengannya, aku tak akan melupakanmu. Tenang saja, jalan kita mas

LINE

Image
Oke, sepertinya kamu panjang umur. Seperti sebuah kalimat yang diucapkan turun temurun jika ada seseorang yang sedang kita bicarakan kemudian disaat bersamaan orangnya datang. Seperti itulah kamu, malam tadi. Seharian aku mengutak-atik desain survey tanpa semangat. Kali ini bukan mau ku, bahkan aku setengah hati melakukannya. Malas! Iya. Aku sedang malas-malasnya tapi sepertinya Allah berbaik hati. Disaat aku malas menggarap TA, Allah memberikan dosen pembimbing yang gesit. Tanpa perlu bertanya kapan ada waktu luang untuk asistensi, beliau sudah menentukan waktunya "sudah buat desain survey?". "Belum pak, karna masih jauh". Jawabku. Karna aku baru saja masuk bab pendahuluan.. "Iya memang tapi kita gerak cepet saja ya?". 1 minggu 2x asistensi, ini luar biasa bagiku. Mudah-mudahan berjalan lancar dan ku harap malasku ini dapat segera ku bunuh. Malam tadi adalah malam minggu. Entah aku terlalu anti atau sebal dengan malam itu juga de

Bis Kota

Image
Disini aku duduk memandang jauh hiruk pikuk ibukota. Masih dalam benak ku terbayang wajahmu siang itu. Wajah yang penuh darah juga luka dibeberapa bagian tubuhmu. 01:30 dini hari, kamu mengirim pesan singkat untukku tapi aku baru membacanya selesai shalat subuh. Kau tau, aku sangat panik waktu itu? (Karna bagaimanapun kamu pernah jadi bagian dari kisahku). Sebelumnya kau memastikan bahwa siang nanti kita akan bertemu. Tapi sebelum waktu itu tiba, kamu mendapat musibah. Kecelakaan.