Posts

Keane - Everybody's Changing

Image

Merayakan Perpisahan

Image
Seorang gadis duduk dikursi belakang bis kota sore itu, kepalanya bersandar bahu kursi di depannya. Hanya bersandar dengan pandangan jauh, sangat jauh menuju langit-langit. Tatapannya kosong, namun pikirannya tak pernah sekosong tatapan matanya kala itu. Ponsel dengan floral case  kesayangannya sedang digengam erat. Tak lama, matanya berkaca-kaca. Tulisan dari balik layar ponsel semakin lama semakin tak terbaca. Disekanya air mata yang berusaha menjatuhkan dirinya dengan begitu jujur dari kedua kelopak mata itu. Disambut sepotong lagu That's Why You Go Away milik MLTR. Juga jendela kaca yang sedikit basah oleh gerimis siang sebelumnya.  Lalu perlahan, senja menarik dirinya sendiri, digantikan dengan gelap dan lampu-lampu kendaraan. Sore menuju malam-malam yang hingar oleh klakson. Gadis itu menarik nafas dalam, mengatur agar tak semakin sesak meskipun begitu tetap juga hatinya tak kunjung lega. Pikirannya sedang kacau. Hatinya patah, memar dan membiru. Ia baru saja mera

Jika kau membaca ini....

Image
Kau yang panas dikening, kau yang dingin dikenang... Semoga nanti ketika rinduku terbenam oleh waktu, ketika rinduku bias oleh sunyiku sendiri dan kabarku tenggelam tanpa bekas, lalu kau menemukan tempat ini. Tempat yang kau pikir baru bagimu untuk mengingatku. Mungkin kau mencariku sekali lagi pada satu waktu, bukan lagi karna ada rasamu, tapi karna hanya ada gelitik penasaranmu tentang... "Bagaimana kabarku sekarang?" Kalau nanti kau menemukanku disini, aku hanya ingin bilang aku baik-baik saja. Semoga kau juga,,, Benar-benar tak lagi ada jawaban yang tepat untuk ku sampaikan selain itu, sebab jauh disana aku masih ingin menjadi yang menenangkan untukmu seperti katamu dulu. Walau pada akhirnya jarak membawa ku jauh darimu. Jauh sekali... Lalu aku meminta maaf, telah merindumu dengan sangat, telah menyayangimu dengan dalam, meski namaku tidak lagi memenuhi ruang-ruang di kepalamu. Jika kau membaca ini, mungkin hatimu terasa sesak sesaat. Seperti kau

Instagram

Image
Hai, lama tak mendengar kabarmu. Bagaimana kabarnya? Semoga selalu baik. Sudah pukul setengah sepuluh malam. Aku masih memainkan laptop di kamar. Seharusnya aku membenamkan diri ditempat tidur. Tubuhku perlu beristirahat setelah seharian merekap dan mencari referensi untuk bisniku. Tapi hari ini ada yang tak biasa karna hari ini adalah harimu. Aku tidak akan pernah lupa, ingatanku tentangmu bagai kaset usang yang masih mampu memutar ulang setiap hal bersamamu. Dan entah bagaimana aku bingung menafsirkan rasaku. Yang ku tau aku hanya sedang dipaksa hati untuk segera melupakan segalanya. Ya, melupakan setiap hal bersamamu rasanya seperti dipaksa meminum pil pahit yang rasanya -sungguh-amat-tidak enak. Percayalah, sangat tidak enak. Tapi seperti obat, setelah meminumnya aku pasti akan sembuh. Begitu kan kinerja obat? pahit tapi menyembuhkan. Pagi tadi Notification dengan namamu muncul pada beberapa fotoku. Foto dengan caption yang paling berarti menurutku, di media

Self-help

Image
Memberi Jarak Pada Cinta dan Kehilangan-kehilangan yang baik I loved him because of his personality. He is my first love and that is my first break up ever . I couldn’t handle it because I love him deeply. It’s been 2 years now and I still couldn’t forget him. I mean like there are times when I feel like I’m okay and there are times when I feel not and when I feel I am not okay, my mind keep crawling back to the memories I had with him. I put too much hope in him and I was destroyed by it. I pray to Allah everyday but at some point, the sadness is still there. I’ve never been broken like this before and I’m crawling right now to get out from this sadness. It hurts. Its painful but somehow, it help in shaping who I am now. I may not fully move on, but I think my hearts start to heal bit by bit. When i feel like need to feed my soul, find some self-help article in Pinterest or reading some motivational books.  ....atau nulis blog :) Ternyata tempat ini satu-satunya tempat
Image
I really do...

Desember

Image
Aku tidak tau pasti sudah berapa ratus malam ku lewati tanpanya. Rasanya seperti pagi yang sudah ku ikhlaskan. Dingin dan begitulah... *** Sebelum kepergianmu, aku adalah pengingat yang baik. Aku mampu mengingat setiap detail apapun yang diceritakannya, juga perlakuannya terhadapku pun masih terekam baik-baik dalam ingatan. Mulai dari kesamaan jenis musik, lelucon dan segala hal kesehariannya, bersama teman-temannya. Lalu kusimpan dan ku kunci rapat-rapat. Ceritamu menjadi ceritaku juga, dan aku jatuh cinta setiap hari dengan caramu yang lain dari yang lain. Pembawaanmu mencairkan suasana selalu mampu menjadikan percakapan secukupnya menjadi panjang tanpa jeda. Kau pun selalu mampu meredam marahku, dan sabarnya yang paling mengakar dihatiku sampai detik ini walau tingkahmu tetap menjadi hal yang paling menjengkelkan.  Entah bagaimana mungkin di ujung batas asaku ini kebaikanmu lah yang paling aku ingat..dan selalu..... Seharusnya aku tetap menjadi pengingat yang baik,