Sebuah Pertemuan
Penghujung Oktober 31, 2015 ada sebuah pertemuan yang mengakhiri tanda tanya. Tak ada lagi debar jantung yang biasanya memacu lebih cepat saat mendengar ataupun membaca namanya. Tak ada lagi kegembiraan yang berlebihan saat bertemu dengannya. Semua terasa biasa-biasa saja. “Kamu lagi dirumah?” “Iya” “Liburan?” “Engga, pengen pulang aja” “Uang kamu habis ya?” “Engga kok” “Di rumah ngapain?” “Main” “Sama siapa” “Fatih” “Sama aku engga?” “Engga” “Nanti sore main yuuk” “Kemana?” “Jangan nanya kemana, mau apa enggaa, jawab dulu, bisa apa engga” (beberapa chat langsung masuk) “Bisa, kemana?” “Rawamanyuuun” (Nama daerah di Jakarta Timur yang aslinya Rawamangun, kemudian dia plesetin)