Posts

Showing posts with the label Sampul Kisahku

Tentang Tulisanmu

Kamu. Hey kamu yang sudah menggantikan posisiku. Bagaimana perasaanmu saat ini? Sebelumnya aku ingin berterima kasih. Hadirmu menjadikan begitu banyak pelajaran untukku. Aku membacanya, membaca blogmu. Ah ternyata benar katanya kau mirip denganku. Bahkan kita sama-sama suka bercerita dan menulis. Menulis tentangnya yang padahal sangat mustahil dibaca karna dia begitu sibuk. Beberapa hari belakangan ini tulisanmu begitu menyentuh. Ku tau kau sedang sedih dan diambang keraguan. Aku tersentuh, aku pernah lebih dulu merasakan sedih sepertimu. Kau marah, kau cemburu denganku. Itu wajar. Jarak. Ada jarak yang selalu aku jaga sebisa yang aku bisa. Salahnya angan bersamaku masih ada dibenaknya. Bulan kemarin kau sedang bahagia-bahagianya bukan? Berubah secepat ini kebahagiaanmu, dan kau begitu merindukannya, membutuhkan kepastian itu. Kubaca dari beberapa tulisan-tulisanmu. Aku juga tau sekarang kau begitu jatuh hati padanya. Lelaki yang dimata orang la

Rindu Kemarin

14 Menit 3 detik Ada panggilan masuk dilayar hp-ku.  Tak ku kenal nomornya, sengaja kau gunakan nomermu yang lain karna kau pasti tau bahwa aku tak akan mengangkat panggilan darimu. Nada suaramu tenang sekali. Menanyakan kabarku dan apakah aku masih marah denganmu.  Aku gugup dan sempat tak percaya itu suaramu. Berkali - kali dengan gugupnya aku bertanya apa benar itu kau? Meyakinkan diriku. Ah lama sekali tak mendengarnya, sampai aku lupa suaranya. Tuhan, inikah jawaban rinduku. Kau menyampaikan doaku dengan sempurna. Aku rindu, benar-benar rindu kemudian suara itu melepaskanku dari kerinduan kemarin.....

Tulisan terakhirku tentangmu, Tuan.

Image
Entah kenapa sore itu aku sedang bahagia-bahagianya. Mungkin karena banyak main sama temen-temen, mungkin juga karena aku benar benar sudah pandai menepis mu dari pikiranku. Alhamdulillah. Tapi saat aku kembali dikosan, dikamar ini tiba-tiba aku merindukanmu, sedikit. Temanku bilang itu wajar karena dia juga pernah mengalaminya. Rindu itu memancingku untuk melihat sepintas chat room kita di path. Terakhir, aku tidak membalas pesanmu dan itu sudah sebulan yang lalu. Keberadaanmu di sosial media sudah ku remove. Juga beberapa surat darimu sudah ku bakar habis, hanya menyisakan abu. Aku sudah yakin 85% untuk menghapus segala sesuatu yang mengingatkanku padamu, menghapus hadirmu jauh dari alam bawah sadarku dan inilah usaha terbaik ku. Kemudian aku tersentak seperti ada yang mengganjal kerongkonganku, nafasku sesak bahkan aku tak bisa berkedip membacanya. Ternyata sore itu juga kau mengirim pesan untukku, kebetulan? Ah iya. ku rasa hanya sebuah kebetulan saja.

JULI

Image
Juli teruntuk Juni Bisa dibilang tahun ini tahun yang paling paling bikin  sakit  seneng, banyak hal tak terduga di perjalanan setengah tahun ini. 1 Juli 00:09, ada pesan singkat darinya. Terakhir yang ku ingat adalah cerita mengenai tanggal jadiannya bersama kekasih barunya itu. Biasa buatku, dan tak penting. Tapi ketika tanggal 1 Juli menunjukan satu bulanan dia dengannya, dia mengucapkan doa untukku dia katakan itu adalah kado terburuk untuk ku. Benar saja itu memang kado terburuk sepanjang perjalanan usia ku. Kehilangan sosoknya tapi kembalipun tak akan ku terima karena di dunia ini tidak semua perempuan akan tunduk pada permainan pecundang sepertimu. Ku sudahi masa sedihku, di tanggal itu Allah benar-benar menyayangiku amat dalam.  

Berhenti

Image
Berhenti...Ku mohon berhentilah menghubungiku, bukankah aku tak sedikit pun mengusik hidupmu dengannya? Ku biarkan kau berlalu bersamanya.  Jadi pergilah, tak perlu lagi melihatku disini. Biarkan aku menata hati ini kembali untuk seorang yang benar-benar layak untuk kubahagiakan. Jelas bukan denganmu.

Sendiri? Aku suka

Image
Banyak cara untuk ku menyendiri dan merenung.. Disini, kamar yang tak begitu megah yang cukup lama ku tempati. Duduk diantara jendela kecil yang menghadap senja. Ku nikamati soreku dengan semua perasaan berbalut satu disini, kata demi kata ku tuliskan dalam buku diary ku. Jemari kecilku menggenggam buku kecil yang selalu aku bawa dan ku buka satu persatu lembarannya. Semakin ku sakit dan semakin ku bahagia maka kata itu akan menumpuk memenuhi lembar diary ku. Ku temukan tak ada lagi halaman yang dapat ku tulis, sedang perasaanku sangat amat ingin ku tumpahkan. Bukan aku mengeluh dan terus mengeluh seperti tidak ada Tuhan disampingku.

JUNI

Image
Ketika aku mulai melupakannya, belajar dengan kesungguhanku. Namun ketika itu pula dia kembali, membawa maaf dan penyesalan. Bukan hanya itu tapi ia juga mengenakan status barunya. Dia menjadi miliknya, gadis itu. Dia katakan dia menyesal karena hanya terobsesi untuk membuatku menyesal telah memutuskanmu. Memang aku yang memutuskan dan memang harusnya penyesalan itu ada dipihak ku tapi nyatanya? Penyesalan itu berpihak kepadamu. Sebulan lalu kau bilang sangat sayang padanya, dan aku bersyukur kau mengajarkanku untuk kuat. Tapi kenapa kau kembali? Menarik ulur hatiku ini. Kau memohon untuk meminta waktu, waktu dimana kau bisa memutuskan gadis itu. Lelaki macam apa kau, menyakiti dua perempuan sekaligus. Sesekali merenunglah, apa yang sudah kau lakukan padaku??? Quotes Life (Via Line) Sudahlah, bagaimanapun hati manusia itu cuma satu dan hanya satu pemiliknya. Kamu bukan lagi orang yang seharusnya ada dihatiku. Walau kita sangat tau bahwa aku dan kamu memang dipertemukan de

TAKE ME AS I AM

Image
Mereka....apakah niat mereka benar-benar tulus atau tidak hanya Allah yang tau. Entah satu diantara mereka merupakan pemilik rusuk ini hanya Allah yang Maha Tau. Sekali lagi hanya Allah yang Maha Mengetahui segalanya. Yang ku tahu mereka merupakan teman yang memiliki rasa tapi bahkan aku tak bisa menyalahkannya.

Akulah Gadismu

“Cepet lulus ya lal, tahun depan. Fokus kuliah dulu sekarang, sebentar lagi kok” bisik hatiku. Banyak energi positif yang Aku dapat sejauh ini, belajar dari pengalaman bahwa sesungguhnya pengorbanan dan perjuangan bukan seperti itu caranya. Dia membawaku ditengah keluarganya, begitu hangat terasa kebersamaannya. Dia tinggikan aku didepan mereka, tapi dia juga yang menjatuhkanku. Satu kesalahan besar saat aku mengaguminya, jatuh bersama cintanya. Logikaku mulai bermain, satu pertanyaan yang cukup menggelitik kepada mereka yang berulang kali jatuh cinta dan berganti pasangan. Oh sungguh, rasanya tak masuk akal kalau harus jatuh cinta dan merasakan sakit lagi dan lagi. Hanya satu kali saja sudah membuat duniaku terasa sesak, apalagi jika berulang kali? Bukan, itu bukan tujuanku. Cukup ini saja yang menjadi pelajaran buatku. Aku harus lebih berhati-hati dan selektif. Tak ingin seperti Dia yang dengan cepat mencari penggantiku. Bagiku hati yang terluka apapun itu tetap butuh “masa p

Hari ke-15

Aku mulai terbiasa dengan kesendirianku yang semakin bersahabat ini. Ingin sekali aku berbisik kepada Tuhan, apa aku bisa melewati masa-masa ini. Masa yang sebenarnya dirasakan oleh jutaan manusia, banyak dari mereka yang berhasil. Sepahit inikah cerita cintaku, tak ingin ku kenang, hanya saja rasa nyaman yang pernah begitu lama hadir kembali hadir mengusik batinku dalam kesepian ini. Tak ada yang benar-benar paham dengan kisahku, aku hanyalah aku dengan sejuta kenangan kita. Memang sedikit banyak kau yang telah merasakan senyum, tawa dan tangisku. Kau begitu memahami diriku, tapi kau tak pernah tau sakitku, malamku, dan segala kekeliruanku yang hanya ku bisikan kepada Tuhan di atas sajadahku disepanjang malam. Al-Qur'an pemberianmu akan menjadi saksi sakitnya hatiku, kau tau? Sakitmu tak sehebat sakitnya aku........